Saturday 16 July 2011

Prospek Usaha Buah Strawberry

PROSPEK USAHA

Strawberry hasil pengembangan organik ini memang berbeda. Secara kasat mata, strawberry organik warnanya lebih cerah walaupun ukurannya sama dengan strawberry hasil pemupukan dan pestisida kimia. Rasanya lebih manis, dan tahan sampai empat hari, beda dengan yang pakai kimia, yang hanya tahan tiga hari. Oleh karena itu harganya bisa mencapai Rp 40.000 per kilogram, lebih tinggi ketimbang strawberry non organik yang dijual seharga Rp 30.000 per kilogram. Kualitas yang baik dan harga jual yang tinggi dengan biaya produksi kecil menjadikan komoditi ini memiliki peluang yang bagus.
Pemakaian unsur alami pada tanaman strawberry ini secara tidak langsung juga menjaga nilai ekologis terhadap lahan. Bukan hanya meningkatkan perekonomian petani saja, tapi juga menciptakan kondisi lahan yang terus berkelanjutan.

Penggunaan pestisida alami (nabati), hanya berfungsi mengusir hama, bukan mematikan. Hal ini akan menjaga agar hama dan penyakit tidak kebal terhadap obat. Pemakaian pestisida kimia dapat membuat hama kebal, bukannya menyelesaikan masalah, namun pertumbuhan hama justru semakin banyak.
Pertanian organik bukan hanya meningkatkan pendapatan petani, tapi juga sebuah investasi besar produk pangan yang siap bersaing dengan produk sejenis di tingkat nasional bahkan internasional. Soal pasar dalam negeri, prospek bisnis strawberry masih cukup terbuka. Karena khasiatnya yang beragam untuk kesehatan terutama untuk mencegah kolesterol tinggi, stroke, diabetes, menghaluskan kulit dan memperlambat proses penuaan, strawberry organik selain dibutuhkan untuk konsumsi rumah tangga, juga sangat dibutuhkan oleh industri makanan, obat-obatan dan kecantikan.



FAKTOR KEBERHASILAN USAHA

Agar strawberry yang dihasilkan benar-benar organik maka pemupukan harus menggunakan pupuk organik. Apabila dipasaran kurang tersedia pupuk organik seperti pestisidda, insektisida atau fungisida organik maka dapat digunakan Produk NASA. Untuk luas lahan 600 m2 gunakan 2 pak GLIO 100 gram.
• Untuk pemupukan dasar 250 gram POP SUPERNASA + 200 gram GLIO + NPK Mutiara 25 kg, Petroganik 2 sak,dicampur secara merata lalu disebarkan ke lahan.
• Untuk penyemprotan gunakan 3 tutup POC NASA + 3 tutup HORMONIK + 1 tutup AERO 810 + 2 sdm POWER NUTRITION per-tangki 15 liter, disemprotkan 2 minggu sekali
• Untuk penyemprotan gunakan 3 tutup POC NASA + 3 tutup HORMONIK + 1 tutup AERO 810 + 2 sdm POWER NUTRITION per-tangki 15 liter, disemprotkan 2 minggu sekali
Disamping antihama pabrikan, beberapa petani Ciwidey menggunakan ramuan pestisida hayati sendiri yang biayanya lebih murah, yang disebut Formula Organik Plus, dengan bahan, antara lain: berupa air seni kelinci, terasi, buah nanas muda, dan sabun colek

FAKTOR KRITIS PADA KEBERHASILAN USAHA

1. Pada musim hujan produksi bisa turun drastis
2. Biaya perawatan yang dikeluarkannya tak kecil. Sekitar Rp 450.000 tiap kali perawatan, dengan rincian Rp 250.000 untuk biaya tenaga kerja dan Rp 200.000 untuk obat-obatan.
3. untuk perdagangan internasional diperlukan sertifikasi oleh lembaga sertifikasi yang kredibel yang didukung oleh laboratorium terakreditasi.
4. Rentan terhadap penyakit:

1) Kapang kelabu (Botrytis cinerea)
Gejala : bagian buah membusuk dan berwarna coklat lalu mengering. Pengendalian:
dengan fungisida Benlate atau Grosid 50 SD.

2) Busuk buah matang (Colletotrichum fragariae Brooks)
Gejala : buah masak menjadi kebasah-basahan berwarna coklat muda dan buah dipenuhi massa spora berwarna merah jambu. Pengendalian: dengan fungisida berbahan aktif tembaga seperti Kocide 80 AS, Funguran 82 WP, Cupravit OB 21

3) Busuk rizopus (Rhizopus stolonifer).
Gejala: (1) buah busuk, berair, berwarna coklat muda dan bila ditekan akan mengeluarkan cairan keruh; (2) di tempat penyimpanan, buah yang terinfeksi akan tertutup miselium jamur berwarna putih dan spora hitam. Pengendalian : membuang buah yang sakit, pasca panen yang baik dan budidaya dengan mulsa plastik.

4) Empulur merah (Phytophthora fragariae Hickman)
Gejala : jamur menyerang akar sehingga tanaman tumbuh kerdil, daun tidak segar, kadang-kadang layu terutama siang hari.

5) Embun tepung (Sphaetotheca mascularis atau Uncinula necator).
Gejala : bagian yang terserang, terutama daun, tertutup lapisan putih tipis seperti tepung, bunga akan mengering dan gugur. Pengendalian: dengan fungisida Benlate atau Rubigan 120 EC.

6) Daun gosong (Diplocarpon earliana atau Marssonina fragariae)
Gejala : Daun berbercak bulat telur sampai bersudut tidak teratur, berwarna ungu tua. Pengendalian kimia dengan fungisida Dithane M-45 atau Antracol 70 WP.

7) Bercak daun
Penyebab : (1) Ramularia tulasnii atau Mycosphaerella fragariae, Gejala: bercak kecil ungu tua pada daun. Pusat bercak berwarna coklat yang akan berubah menjadi putih; (2) Pestalotiopsis disseminata, Gejala : bercak bulat pada daun. Pusat bercak berwarna coklat fua dikelilingi bagian tepi berwarna coklat kemerahan atau kekuningan, daun mudah gugur; (3) Rhizoctonia solani, Gejala : bercak coklat-hitam besar pada daun. Pengendalian kimia dengan fungisida bahan aktif tembaga seperti Funguran 82 WP, Kocide 77 WP atau Cupravit OB21.

8) Busuk daun (Phomopsis obscurans).
Gejala : noda bulat berwarna abu-abu dikelilingi warna merah ungu, kemudian noda membentuk luka mirip huruf V. Pengendalian: dengan Dithane M-45, Antracol 70 WP atau Daconil 75 WP.

9) Layu vertisillium (Verticillium dahliae)
Gejala : daun terinfeksi berwarna kekuning-kuningan hingga coklat, layu dan tanaman mati. Pengendalian : melalui fumigasi gas dengan Basamid-G.

10) Virus
Ditularkan melalui serangga aphids atau tungau. Gejala : terjadi perubahan warna daun dari hijau menjadi kuning (khlorosis) sepanjang tulang daun atau totol-totol (motle), daun jadi keriput, kaku, tanaman kerdil. Pengendalian : menggunakan bibit bebas virus, menghancurkan tanaman terserang, menyemprot pestisida untuk mengendalikan serangga pembawa virus. Pencegahan hama dan penyakit umumnya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun/tanaman, menanam secara serempak (untuk memutus siklus hidup), menanam bibit yang sehat, memberikan pupuk sesuai anjuran sehingga tanaman tumbuh sehat, melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman bukan keluarga Rosaceae dan memangkas bagian tanaman/mencabut tanaman yang sakit. Membudidayakan stroberi dengan mulsa plastik juga akan menekan pertumbuhan hama/penyakit. Khusus untuk penyakit, perbaikan drainase biasanya dapat menurunkan serangan. (http://cerianet-agricultur.blogspot.com/2008/12)

TEKNIS MELAKUKAN USAHA

SYARAT PERTUMBUHAN

Lama penyinaran matahari 8 - 10 jam hari. Curah hujan berkisar 600 700 mm pertahun. Suhu udara optimum antara 17°C - 20°C dan suhu udara minimum antara 4°C - 5°C dengan kelembaban udara 80% - 90%. Ketinggian tempat yang ideal antara 1000-2000 m dpl

PENGOLAHAN LAHAN

Sebelum lahan dibajak digenangi air lebih dahulu semalam. Keesokan harinya dilakukan pembajakan sedalam sekitar 30 cm, setelah itu tanah dilakukan pengeringan baru dihaluskan.

PEMBENTUKAN BEDENGAN

Bentuk bedengan dengan ukuran lebar 80-120 cm, tinggi 30 - 40 cm, jarak antar bedengan 60 cm, panjang menyesuaikan keadaan lahan.

PENGAPURAN
Berikan dolomit sekitar 100-200 kg per 1000 m2 sesuai kondisi lahan.

PEMUPUKAN DASAR

Taburkan pupuk UREA 20 kg + TSP 25 kg + KCl 10 kg dan Pupuk kandang 2-3 ton dalam 1000 m2. POC NASA disiramkan 30-60 tutup/1000 m2 ditambahkan air secukupnya. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, POC NASA diganti SUPERNASA caranya yaitu 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter sebagai larutan induk, kemudian ambil 50 liter air dan tambahkan 200 cc larutan induk tadi.Setelah itu siramkan ke bedengan secara merata. 1 botol SUPERNASA bisa untuk 1000-2000 m2

PEMBERIAN NATURAL GLIO
Untuk mencegah serangan penyakit karena jamur utamanya penyakit layu tebarkan Natural GLIO yang telah dicampur dengan pupuk kandang dan didiamkan selama seminggu. 1 kemasan Natural GLIO dicampur dengan 25-30 kg pupuk kandang untuk luasan sekitar 1000 m2.

PEMASANGAN MULSA
Pemasangan mulsa plastik pada saat matahari terik agar mulsa dapat memuai sehingga dapat tepat menutup bedengan dengan tepat.

PEMBUATAN LUBANG TANAM
Diameter lubang ± 10 cm, dengan jarak lubang 30 - 50 cm. Model penanaman dapat berupa dua baris berhadap-hadapan membentuk segi empat.

CARA PENANAMAN
Pindahkan bibit beserta medianya, sebaiknya bibit dikondisikan selama sebulan sebelum tanam di kebun,dan saat penanaman usahakan perakaran tidak rusak saat membuka polibag.

PENYULAMAN
Penyulaman paling lambat 15-30 hari setelah tanam, pada sore hari dan segera disiram.

PENYIANGAN
Penyiangan dilakukan pada gulma/ rumput liar yang menyaingi kehidupan tanaman

PEMANGKASAN
Dilakukan pada sulur yang kurang produktif, rimbun, serta pada bunga pertama untuk memperoleh buah yang prima.

PEMUPUKAN SUSULAN
Pupuk diberikan pada umur 1,5 - 2 bulan setelah tanam dengan NPK (16-16-16) sebanyak 5 kg yang dilarutkan dalam 200 liter air, kemudian dikocorkan sebanyak 350-500 cc/ tanaman.

PENGGUNAAN POC NASA + HORMONIK
Semprotkan (3-4 tutup POC NASA) + (1-2 tutup HORMONIK) per-tangki 14 liter setelah 2 bulan dengan interval 7-10 hari sekali.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

H A M A
a. Kutu daun (Chaetosiphon fragaefolii)
Bagian yang diserang : permukaan daun bagian bawah, kuncup bunga, pucuk atau batang muda. Gejala : pucuk atau daun keriput, keriting, kadang-kadang pembentukan daun atau buah terhambat. Pencegahan gunakan PENTANA + AERO 810 atau Natural BVR.

b. TUNGAU (Tetranychus sp -Tarsonemus sp)
Bagian yang diserang: daun,tangkai, dan buah. Gejala :daun bercak kuning, coklat, keriting akhirnya daun rontok. Pencegahan PENTANA + AERO 810 atau NATURAL BVR.

c. Kumbang penggerek bunga (Anthonomus rubi), kumbang penggerek akar (Othiorhychus rugosostriatus), kumbang penggerek batang (O. Sulcatus)
Gejala serangan : adanya bubuk berupa tepung pada bagian yang digereknya. Pencegahan semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 secara bergantian.

PENYAKIT
a. Layu verticillium (Verticillium dahliae)
Bagian yang diserang: mulai dari akar, daun, hingga tanaman. Gejala : daun yang terinfeksi mula-mula berwarna kuning hingga kecoklatan, serangan berat akan mengakibatkan kematian pada tanaman. Pengendalian : perbaikan drainase, sanitasi kebun, gunakan Natural GLIO pada awal tanam.

b. Busuk buah matang/Ripe Fruit Rot (Colletotrichum fragariae Brook) Busuk Rhizopus/ Rhizopus spot ( Rhizopus stolonifer )
Bagian yang diserang : buah. Gejala : RFR yang khas hanya pada buah yang masak saja dengan buah busuk disertai massa spora berwarna merah jambu. Pada RS, buah busuk lunak, berair, bila dipijit keluar cairan keruh.
Pengendalian : musnahkan buah yang terinfeksi, perbaiki drainase kebun, pemulsaan, rotasi tanaman, gunakan Natural GLIO pada awal penanaman yang dicampur dengan pupuk kandang yang telah jadi.

c. Busuk akar ( Idriella lunata, Pythium ulmatum, Rhizoctonia solani)
Bagian yang diserang : akar tanaman. Gejala : Idriella menyebabkan ujung-ujung akar tanaman berwarna hitam dan busuk, sedangkanPhytium mengakibatkan batang batas akar di permukaan tanah busuk berwarna coklat hingga hitam. Sementara jamur Rhizoctonia mengakibatkan sistem perakaran busuk kebasah-basahan.
Pengendalian : cabut dan musnahkan tanaman yang terserang berat, tambahkan kapur untuk tanah, lakukan rotasi tanaman, perbaikan drainase tanaman, berikan Natural GLIO pada awal penanaman.

d. Empulur merah (Phytophtora fragrariae)
Bagian yang diserang : perakaran tanaman. Gejala : tanaman kerdil, daun tudak segar bahkan dapat layu, bila diamati akar dan pangkal batang yang terinfeksi pada empulurnya akan tampak berwarna merah.Penyakit ini mengakibatkan serangan hebat pada kondisi drainase jelek dan masam/pH rendah.
Pengendalian : perbaiki drainase, pengapuran tanah, rotasi tanaman, gunakan bibit yang sehat dan hindari luka mekanis pada pemeliharaan, musnahkan tanaman yang terinfeksi berat, campurkan Natural GLIO pada awal penanaman.
Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki

PANEN
Tanaman stroberi mulai berbunga pada umur 2 bulan setelah tanam. Namun pembuahan atau pembungaan pertama sebaiknya dibuang atau dipangkas karena belum bisa berproduksi secara optimum. Setelah tanaman berumur 4 bulan mulai diarahkan untuk lebih produktif berbunga dan berbuah.Panen dilakukan dengan dipetik atau digunting bagian tangkai buah beserta kelopaknya, dan dilakukan secara periodik dua kali seminggu

ANALISA USAHA

Asumsi
Perkiraan analisis budidaya 1 hektar stroberi selama 2 tahun dengan jarak tanam 50 x 40 cm mengunakan mulsa plastik hitam perak (MPHP).
URAIAN JUMLAH
A. Biaya produksi
1. Sewa tanah selama 2 tahun Rp. 5.000.000,-
2. Bibit 50.000 anakan @ 1.000,- Rp. 50.000.000,-
3. Pupuk dan kapur
- pupuk kandang 30 ton @ 150.000,- Rp. 4.500.000,-
- Urea: 2 x 200 kg @ 1.500,- Rp. 600.000,-
- SP-36: 2 x 250 kg @ 1.800,- Rp. 900.000,-
- KCl: 2 x 100 kg @ 1.800,- Rp. 360.000,-
- Kapur: 4 ton @ 400.000 Rp. 1.600.000,-
- Pupuk daun: 20 kg @ 20.000 Rp. 400.000,-
4. Pestisida 20 kg Rp. 1.300.000,-
5. Peralatan dan bangunan
- Mulsa plastik 20 rol @ 300.000,- Rp. 6.000.000,-
- Alat pertanian Rp. 1.250.000,-
- Gubug 1 unit Rp. 1.000.000,-
6. Tenaga kerja
- Pengolahan tanah, buat bedeng: 150 HKP @ Rp.7.500,- Rp. 1.125.000,-
- Pupuk, kapur dan pasang mulsa 50 HKP Rp. 375.000,-
- Penanaman 10 HKP + 30 HKW (@ 5.000) Rp. 225.000,-
- Pemeliharaan 2 tahun 80 HKP + 100 HKW Rp. 1.100.000,-
- Gaji pekebun 2 orang selama 2 tahun Rp. 12.000.000,-
7. Panen dan pascapanen
- Panen dan pasca panen 100 HKP + 200 HKW Rp. 1.750.000,-
8. Lain-lain : Pajak dan iuran Rp. 500.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 89.985.000,-
B. Produksi 1 th/ha: 0,45 kg/tahun x 40.000 tanaman x 5.500,- Rp. 198.000.000,-
C. Keuntungan selama 2 tahun Rp. 108.015.000,-
D. Keuntungan per tahun Rp. 54.007.500,-