Monday 7 March 2016

THORIUM?? KENAPA TIDAK!!

Energi Alternatif sebagai pengganti energi yang akan habis dikemudian hari. Hal ini memang seharusnya bisa dilaksanakan lantaran kebutuhan hidup manusia semakin lama semakin banyak diperlukan lebih dari satu juta liter minyak bumi bagi manusia agar bisa melangsungkan hidup di dunia ini.

Energi alternatif juga mempunyai manfaat yaitu apabila kita menggunakan energi alternatif, maka kita bisa mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mudah untuk merusak lingkungan. Hal ini disebabkan oleh kandungan karbon dioksida yang tinggi yang berpotensi terhadap pemanasan global.

Salah satu contoh dari contoh energi alternatif dan manfaatnya adalah "THORIUM" berdasarkan situs Dewan Energi Nasional, Thorium merupakan bahan bakar nuklir yang lebih unggul dari uranium di hampir semua aspek. Thorium disebut sebagai nuklir hijau. Reaktor nuklir bertenaga Thorium tidak pernah dapat meleleh karena Thorium lebih ringan daripada uranium dan tidak fissile (bisa ditumpuk dan tidak akan mengalami reaksi runaway berantai).

Di Indonesia ada atau tidak?

Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan, kandungan thorium di Indonesia cukup banyak bahkan potensinya mencapai angka 270 ribu ton, namun saat ini belum dapat dimanfaatkan secara komersial karena dibatasi oleh Undang-Undang Mineral dan Barang Tambang.

Melihat potensi yang cukup besar bukan tidak mungkin suatu saat nanti Indonesia bisa menggunakan energi alternatif ini untuk kepentingan membangun negara, jika dibandingkan dengan energi alternatif lainnya seperti uranium, thorium ini merupakan pilihan yang baik karena memiliki neutron-yield yang tinggi per neutron yang diserap. Jika ada masalah, dapat dimatikan segera dan reaktor akan mendingin dengan sendirinya. Pelelehan dihindari dengan tidak melakukan apa-apa.

Untuk itu BATAN mempunyai program pembangunan reaktor daya eksperimen (RDE) yang berkapasitas 10 MWt yang diharapkan dapat menggunakan thorium sebagai bahan bakarnya selain menggunakan uranium. RDE dibangun selain sebagai penelitian juga untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa bangsa Indonesia mampu membangun dan mengoperasikan reaktor secara aman.

Kita sebagai masyarakat Indonesia berharap energi alternatif thorium ini bisa dimanfaatkan untuk menopang atau menggantikan sumber daya alam yang akan habis dan jika nanti Thorium ini dikomersilkan diseluruh dunia Indonesia sudah siap!!.