Friday 22 May 2015

CERITA DARI DIENG!! (PART 4 HABIS)

Tepat pukul 1 siang kami semua melanjutkan wisata di Dieng, destinasi berikutnya yaitu Kawah Sikidang, berjunjung ke suatu tempat tentu harus tahu sejarahnya juga donk. jadi gini ....



Konon dahulu ada seorang Ratu bernama Dewi Shinta. karena kecantikannya banyak laki-laki yang ingin menyuntingnya. Salah satunya adalah Raja Kidang Garungan (berbentuk seperti rusa). Sang Ratu yang tidak menginginkan Raja Kidang membuat siasat untuk menolak secara halus. Ratu mengajukan sebuah syarat bahwa untuk menikahi Ratu harus membuatkan sumu yang sangat dalam. Raja Kidang Garungan pun menyanggupi sarat tersebut dan akhirnya bisa menyelesaikan sumur itu, ketika Raja masih berada didalam sumur, Ratu Dewi Shinta dan para pengikutanya bergegas mengubur hidup-hidup Sang Raja.


Sang Raja yang merasa tertipu berusaha keluar dari dasar sumur dengan sangat marah yang mengakibatkan goncangan laksana gempa bumi dan mengeluarkan air dan uap panas yang melompat-lompat seperti kidang (rusa). Raja juga mengutuk keturunan Ratu Dewi Shinta, bahwa akan berambut gimbal semua. Begitulah sekelumit legenda tentang Kawah Sikidang yang beredar di masyarakat Dieng. kok fotonya gk ada kawahnya yah?? nah itu dia saya lupa dimana, keselip foldernya hehe

Nah udah tau kan ceritanya kawah sikidang gimana, kita juga selesai deh muter-muter kawah sambil berfoto-foto, lanjut kembali perjalanan kami yaitu ke kawasan telaga warna tempat yang nan sejuk dan indah :) 

Mitos penduduk menyebutkan bila danau ini bisa mengetahui isi hati manusia. Bila ia terlihat cantik atau tampan ketika memandang ai telaga ini maka hatinya baik. sebaliknya, ia termasuk orang yang berhati busuk. wwiih ini saya baru tau pas udah mau pulang ke penginapan ceritanya, kalo tau bisa saya coba kan untuk memandang air telaganya, hehehe

Selain ada telaga, di kawasan tersebut juga terdapat beberapa Gua lho ada gua semar, gua sumur, gua jaran diantara ketiga gua tersebut konon katanya presiden Soeharto sering berkunjung untuk melakukan semedi di gua itu (waaaaah entahlah ya mau ngapain dia).

selain mitos-mitos diatas, ada lagi mitos yang menyebutkan bila tidak ada ular di kawasan ini. Jadi, barang siapa melihat ular di kompleks Telaga Warna, ia harus was-was, mungkin akan ada hal buruk yang terjadi pada dirinya. Selain itu, pengunjung juga disarankan untuk menjaga omongan mereka selama disana. Pasalnya, tempat ini termasuk disakralkan. Mitos dan legenda itu hanyalah kepercayaan masyarakat setempat, boleh percaya atau tidak.

Hari pun sudah sore, kami semua bergegas kembali ke penginapan,, namun sebelumnya kami mampir dahulu untuk membeli oleh-oleh khas Dieng (buah carica, purwaceng, kentang dieng dll) untuk di bawa pulang.

yak hari terakhir kita berada di Dieng pun tiba, aaaaarrargggggh rasanya tidak bisa move on dari pesona Dieng yang begitu menakjubkan, kita semua bersiap-siap untuk pulang ke jakarta, sebelum pulang kita semua berfoto di depan landmark Dieng.

Lho kok saya gak ada? iya itu saya yang fotoin, mau suruh orang lain tidak enak rasanya, yup setelah itu berangkat lah kita semua menggunakan bis menuju Stasiun Purwokerto untuk kembali ke Jakarta, aaarrgh dan berakhirlah cerita saya sampai sini, sebenranya masih banyak tempat lain yang saya mau ceritakan, karena keterbatasan waktu akhirnya saya cukupkan sampai disni deh.

Jika ingin tahu lebih banyak tentang kawasan Dieng kalian bisa mengunjungi Dieng Plateu Theater disana akan diceritakan sejarah Dieng, dan sekalian juga kawasan Dieng itu bisa menjadi pilihan liburan anda bersama keluarga atau pun orang tersayang, jika ada yang mau ditanyakan mengenai lebih banyak tentang Dieng atau bagaimana kalau mau kesana bisa hubungi saya via email 


No comments: